Kecelakaan maut yang menimpa Abdul Qodir Jaelani, putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty, mengingatkan kita akan kejadian yang terjadi di Tol Kopo, Bandung, yang terjadi beberapa bulan lalu. Tipikalnya hampir sama, mobil melaju kencang, menabrak besi pembatas, lantas masuk jalur berbeda dan menabrak mobil lain. Kali ini kecelakaan yang terjadi di Tol Jagorawi km 8, akhir pekan lalu itu menewaskan 6 orang.
Menaggapi hal ini, Bintarto dari Indonesia Defensive Driving Center mengatakan, akar permasalahan terjadinya kecelakan didasari beberapa hal, dan hal tersebut kurang dipahami oleh para pengguna jalan. Berikut hal-hal yang patut diwaspadai dan dihindari saat berkendara.
1. Perilaku. Tidak semua pengemudi mengerti perilaku yang baik dan benar saat berkendara. "Minimnya pengetahuan mengemudi yang benar dan aman kerap memicu terjadinya kecelakaan. Rata-rata mereka hanya bermodalkan bisa nyetir saja, tanpa dibekali ilmu yang cukup tentang seluk beluk mengemudi dan cara mengantisipasi kondisi darurat," tegas Bintarto.
Dengan begitu mereka tidak mengetahui batas aman sebuah kendaraan atau cara mengemudi serta gelagat pengguna jalan lain. Efeknya, langkah antisipasi tidak terlaksana dengan baik. Ditambah lagi minimnya pengetahuan tentang peraturan lalu lintas atau bahkan kerap melanggar.
2. Fatigue. Menurunnya kewaspadaan pengemudi merupakan penyebab terjadinya kecelakaan terbesar. Fatigue atau kelelahan bisa disebabkan oleh supir yang mengantuk. Biasanya terjadi di jam rawan nagntuk, 14.00 - 15.00 dan 02.00 - 04.00 atau di luar jam biologis. Mabuk akibat mengonsumsi minuman beralkohol dan narkoba, juga menyebabkan menurunnya kewaspadaan dan konsentrasi saat menyetir.
3. Pemecah Konsentrasi. Biasanya disebabkan karena menelpon, mengirim pesan (sms), atau bercanda dengan penumpang. Sedetik saja konsentrasi hilang, ditambah laju kendaraan yang cepat, bisa berakibat fatal. Karena dalam kondisi biasa saja semakin cepat laju mobil semakin sedikit waktu untuk melakukan antisipasi yang tepat.