Coordinator Development Volkswagen Group, Ulrich Hackenberg
mengatakan, perusahaan tengah mengembangkan model baru dengan teknologi
baja ringan dan ramah lingkungan memanfaatkan teknologi yang digunakan
pada platform XL1 hibrida plug-in. Kendaraan ini bisa disebut revolusioner karena akan dipasarkan dengan banderol 6.000 euro (Rp 76,7 juta) per unit.
Ulrich menambahkan, mobil murah itu merupakan pengembangan pasar yang
dilakukan setelah China buat negara berkembang. Di China, VW sudah
memasarkan Santana dengan banderol mulai 8.000 euro (Rp 102,4 juta),
cukup kompetitif.
"Kami mau punya kendaraan untuk keluarga, mereka yang punya daya beli antara 6.000 sampai 8.000 euro," jelas Ulrich dilansir Automitive News Europe,kemarin
(8/7). Makanya, lanjut Ulrich, supaya murah, mobil itu nantinya akan
lebih banyak memakai komponen yang dipasok dari perusahaan lokal di
negara dituju. "Jadi tergantung di mana kami mau mengembangkan,
manufaktur dan menjualnya," urai Ulrich.
VW, lanjutnya, telah berhasil menciptakan teknologi struktur
kendaraan yang lebih ringan namun tidak menyampingkan keselamatan.
Buktinya, generasi ketujuh Golf, berhasil lebih ramping 100 kg
dibandingkan generasi sebelumnya (keenam). Dengan teknologi rancang
bangun terbaru, bobot kendaraan di masa depan dipastikan akan berkurang
minimal 40 kg dari sebelumnya.
"Kami terus bekerja keras mengembangkan apa saja yang diperlukan
untuk menghasilkan sesuatu yang pintar, terjangkau, mengombinasikan
bahan baku, mengurangi ukuran, dan desain yang ideal,"